Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran yang mempunyai misi mewujudkan warga negara yang baik dan cerdas dengan mengembangkan kompetensi peserta didik secara terintegrasi baik pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sehingga proses pembelajaran harus dirancang suatu model pembelajaran yang mampu mengembangkan seluruh potensi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar selama proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran PPKn berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik kelas IX -C SMP Negeri 5 Tasikmalaya tahun pelajaran 2014-2015. Pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek didasarkan pada langkah-langkah berpikir ilmiah dari John Dewey, yaitu mengidentifikasi masalah, memilih masalah, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, menyampaikan informasi dan refleksi pengalaman belajar. Metode yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas, dengan menerapkan dua siklus masing-masing siklus dilakukan tiga kali pertemuan. Proses pembelajaran PPKn berbasis proyek yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan program pembelajaran, pengamatan atau observasi dan refleksi dari masing-masing siklus dapat meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik. Hasil penelitian yaitu adanya peningkatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran, terlihat dari total nilai skor keseluruhan kriteria aspek penilaian dari siklus 1 sebesar 86,67% meningkat menjadi 93,3% pada siklus 2, sehingga terdapat peningkatan 6,6 %. Terdapat peningkatan hasil belajar dalam tahap perencanaan yang meliputi mengidentifikasi masalah dan menentukan masalah diperoleh rata-rata 87,5 pada siklus 1, meningkat menjadi 92,50 pada siklus 2. Tahap pelaksanaan pembelajaran yang meliputi sistematika kegiatan, keakuratan informasi, kuantitas sumber data, analisis data dan penarikan kesimpulan diperoleh nilai rata-rata 87,75 pada siklus 1 dan meningkat menjadi 90,125 pada siklus 2. Sedangkan nilai rata-rata laporan yang diperoleh dari hasil penilaian presentasi, portofolio tayangan dan portofolio dokumen yaitu 90,08 pada siklus 1 meningkat menjadi 93,67 pada siklus 2.Terdapat peningkatan hasil belajar individu berdasarkan kemampuan menjelaskan laporan hasil proyek, menjawab pertanyaan dan berargumentasi dengan hasil rata-rata nilai individu pada siklus 1 adalah 86,14 dan siklus 1 menjadi 89,78, sehingga ada peningkatan sebesar 3,64. Proses pembelajaran berbasis proyek sebagai instructional treatment yang berbasis masalah untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, sikap serta perilaku kewarganegaraan sebagai hasil belajar peserta didik. Siswa belajar melalui pengalamannya sendiri (learning experience) karena mereka terlibat secara langsung dalam masalah atau isu yang sedang mereka pelajari sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna (meaningfull learning).
Powerpoint Materi Pelajaran Pkn Kelas 9 Smp
Berdasarkan pemikiran diatas, maka penulis melakukan implementasi model pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik di kelas IX-C SMP Negeri 5 Tasikmalaya tahun pelajaran 2014-2015.
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui implementasi pembelajaran PPKn berbasis proyek dalam meningkatkan hasil belajar bagi peserta didik kelas IX-C SMP Negeri 5 Tasikmalaya tahun pelajaran 2014-2015.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IX-C SMP Negeri 5 Kota Tasikmalaya yang terletak di Jl. RE. Martadinata No. 85 Kelurahan Cipedes Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya pada semester 1 Tahun Pelajaran tahun pelajaran 2014-2015. Peserta didik di kelas IX-C ini berjumlah 27 orang, terdiri dari 7 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Dalam pelaksanaan penelitian ini guru dibantu oleh dua orang observer untuk mengamati aktivitas guru dan siswa serta interaksi antara guru dan peserta didik.
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan sebelumnya, dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat dalam perencanaan yang dilaksanakan melalui 3 pertemuan yaitu pada yaitu bulan Agustus tahun 2014 minggu ke-1 sampai minggu ke-3 sesuai jadwal pelajaran di kelas IX C tersebut .
Perencanaan pada siklus I dilakukan dengan membuat rancangan penelitian yang akan dilakukan yaitu proses pembelajaran PPKn berbasis proyek berdasarkan langkah-langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh John Dewey. Jumlah pertemuan pada siklus I dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan di kelas IX-C pada materi Pembelaan Negara dengan berpedoman kepada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP 2006). Pada tahap ini juga dilakukan diskusi dengan calon observer tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, pembuatan izin penelitian kepada kepala sekolah, dan penyusunan instrumen penelitian
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 6 Agustus 2014 jam ke 3-4 di kelas IX-C, setelah membahas materi tentang bentuk-bentuk usaha pembelaan Negara selanjutnya guru menjelaskan bahwa di kelas itu akan dilaksanakan pembelajaran berbasis proyek serta menguraikan apa dan bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran tersebut. Selanjutnya pembentukan kelompok, untuk pemerataan kompetensi siswa berdasarkan kemampuan akademiknya terlebih dahulu ditentukan ketua kelompok berdasarkan peringkat di kelas, yaitu peringkat 1 - 4 dan untuk anggota dilakukan pengundian.
Pertemuan kedua, hari Rabu tanggal 13 Agustus 2014 di kelas IX-C jam ke-3-4 adalah pengembangan portofolio sebagai langkah keempat dalam pembelajaran berbasis proyek. Namun sebelumnya pembahasan materi tentang sebab akibat adanya ancaman terhadap integritas NKRI dan menunjukkan contoh sikap warganegara dalam menghadapi pihak-pihak tertentu yang mengganggu keutuhan wilayah dan kedaulatan NKRI. Selanjutnya masing-masing kelompok bekerja sama untuk menyusun portofolio dokumen dan portofolio tayangan sesuai dengan bidang tugasnya. Setiap kelompok melakukan pembagian tugas dalam menyusun portofolio tayangan, ada yang mempersiapkan alasnya dari kardus bekas dengan dilapisi kertas karton, menulis informasi, membuat bagan/ chart laporan, menulis hasil wawancara, menyusun hasil analisis kasus, menggunting gambar atau liputan berita tentang kasus, membuat hiasan atau asesoris tayangan dan lain-lain.
Perencanaan pada siklus II dilakukan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi Globalisasi dengan tetap berdasarkan langkah-langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh John Dewey. Jumlah pertemuan pada siklus II dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan di kelas IX-C. Pada tahap ini juga dilakukan rencana perbaikan berdasarkan pelaksanaan hasil refleksi pada siklus I penelitian tindakan kelas, diantaranya tentang produk yang dihasilkan dalam pembelajaran berbasis proyek berupa tayangan power point atau video sebagai hasil pengolahan data pemecahan masalah dari berbagai sumber belajar, perbaikan dalam hal pembagian tugas kelompok, pengaturan waktu, aktivitas serta kedisiplinan anggota dalam kelompok, serta penyusunan instrumen penelitian
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 September 2014 jam ke 3-4 di kelas IX-C, setelah membahas materi tentang Setelah membahas materi tentang makna, bentuk-bentuk, dan proses globalisasi selanjutnya guru memperjelas kembali bahwa di kelas itu akan dilaksanakan pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan perangkat komputer untuk pengolahan data hasil analisis masalah dari berbagai sumber berupa video atau power point, dengan asumsi bahwa peserta didik sudah dibekali keterampilan IT pada mata pelajaran TIK bukan berupa tayangan beberan kertas karton atau steroform yang berisi kumpulan informasi seperti pada siklus sebelumnya.
Pertemuan kedua, hari Rabu tanggal 10 September 2014 di kelas IX-C jam ke-3-4 adalah pengolahan informasi sebagai langkah keempat dalam pembelajaran berbasis proyek. Namun sebelumnya pembahasan materi tentang sub bab B. tentang dampak globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selanjutnya masing-masing kelompok bekerja sama untuk mengolah informasi dalam bentuk program aplikasi ulead sesuai dengan bidang tugasnya. Guru mengarahkan desain proyek ulead atau tayangan power point yang utama harus ada dalam setiap tayangan video, yaitu berisi pembukaan, isi dan penutup. Setiap kelompok melakukan pembagian tugas dalam mengolah informasi menjadi sebuah produk video. Namun ternyata kegiatan pengolahan informasi ini tidak dapat diselesaikan pada pertemuan itu di kelas, sehingga guru harus memberikan tugas kepada peserta didik untuk menyelesaikan pekerjaannya di luar jam pelajaran untuk pertemuan yang akan datang pada saat presentasi dan refleksi pengalaman belajar.
Setelah keempat kelompok menyampaikan presentasinya dilanjutkan dengan refleksi baik dari tim penilai maupun siswa sebagai langkah keenam dalam pembelajaran berbasis proyek dengan menggunakan program aplikasi ulead atau program power point pada perangkat komputer. Setelah pelaksanaan presentasi dari masing-masing kelompok, kemudian tim penilai diminta tanggapan dan refleksinya terhadap hasil kerja kelompok. Pembelajaran PPKn berbasis proyek dengan menggunakan multimedia merupakan inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas serta partisipasi siswa bukan hanya dalam materi pelajaran sebagai kurikulum pembelajaran tetapi juga dalam kehidupan yang lebih luas dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peserta didik mempunyai keterampilan yang lebih luas dalam penggunaan IT, khususnya dalam pengolahan photo dan video dalam bentuk ulead atau power point apalagi materi pelajaran berkaitan dengan dampak globalisasi, dan teknologi inilah salah satu dampak positif dari adanya globalisasi.
Berdasarkan hasil pengamatan (Lembar Observasi terlampir) dapat dianalisis bahwa aktifitas guru dalam siklus I mulai dari kegiatan membuka pelajaran sampai menutup pelajaran masih terdapat kekurangan dan kinerja yang belum optimal. Kekurangan itu diantaranya dalam hal memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang langkah-langkah pembelajaran proyek, pengelolaan kelas dalam pelaksanaan kegiatan kelompok serta pengaturan waktu dalam kegiatan presentasi kelas. 2ff7e9595c
Comments